Gunung Kidul, salah satu kabupaten di Yogyakarta yang punya banyak pantai cantik. Pastinya kamu udah pernah donk piknik ke satu diantara puluhan pantai di sepanjang pesisir laut selatan. Seperti Pantai Baron, Krakal, Kukup yang sudah ngehits dari jaman saya SD. Hihihi. Ketahuan dah pikniknya cuma sekitaran Jogja ajah. Yah, nggak papalah daripada kurang piknik #eh.
Sobat CERITA PIKNIK, kali ini saya akan mengajak kalian piknik ke Pantai Ngobaran di Gunung Kidul. Hayo dah pernah denger belum? Sepertinya banyak yang belum kesana nih. Karena Pantai Baron sudah terlalu biasa yuk melancong ke pantai yang lokasinya berada paling barat dari jajaran pantai di Gunung Kidul.
PANTAI NGOBARAN, PANTAI CANTIK DENGAN PURA HINDU LAKSANA DI PULAU BALI
Berada di pantai Jogja tapi serasa di Bali ya hanya di Pantai Ngobaran ini. Berlokasi di desa Kanigoro kecamatan Saptosari kabupaten Gunung Kidul. Karena saya dari Bantul, rute yang saya lewati yaitu jalan Parangtritis ke Selatan, mengikuti Jalan JLS hingga daerah Panggang, Pasar Trowono ke kanan, melewati Pantai Ngrenehan baru pantai Ngobaran.
Jalannya aspal mulus, hanya memang sedikit menanjak dan tidak seramai jalan Wonosari. Saya baru sekali ke Gunung Kidul lewat sini dan ternyata lebih cepet lho. Dari Bantul sampai Pantai Ngobaran sekitar 1,5 jam saja dengan kecepatan sedang.
Siang itu saya piknik bareng temen kantor sebanyak 2 mobil. Tujuan semula ke Pantai Sadeng kami batalkan mengingat waktunya terbatas dan Pantai Sadeng terlalu jauh, karena lokasinya berada di paling timur dari pantai yang lainnya. Ya sudahlah, yang deket-deket saja dan pastinya yang belum pernah saya datengi.
Temans, jangan lupa untuk selalu membayar retribusi ya karena hasil PAD atau pendapatan daerah itu digunakan untuk pembangunan dan subsidi bagi masyarakat khususnya Gunung Kidul. Tiket masuk ke Pantai Nguyahan dan Ngobaran jadi satu, jadi setelah dari Pantai Ngobaran kamu bisa langsung ke Pantai Nguyahan tanpa perlu membayar retribusi lagi.
Harga tiket masuk Pantai Ngobaran sebesar Rp. 4500 saja. Murah khan gaes, lebih murah dari pada bakso satu mangkok dan kamu bisa melihat keindahan alam yang tak ternilai #tsah. Dari pos retribusi kita tinggal turun sejauh 200a meteran. Laut biru mulai terlihat dan rasanya tak sabar segera melihat keindahan pantai Ngobaran.
Pantai Ngobaran berbeda dengan pantai lain, karena disini kita tidak bisa mandi-mandi ataupun nyemplung ke laut. Tapi, kita bisa menikmati beberapa arca dan pura yang berdiri megah di atas tebing. Ada sebuah cerita tentang keberadaan Pura di Pantai Ngobaran. Ada beberapa versi yang secara garis besar bercerita tentang Prabu Brawijaya.
Ngobaran sendiri berasal dari kata Kobaran yang artinya terbakar. Pantai ini disebut dengan Ngobaran karena konon
kawasan tempat ini dahulunya menjadi tempat bagi Prabu Brawijaya V
(keturunan terakhir Kerajaan Majapahit 1464-1478 Masehi) membakar diri
karena tidak mau berperang melawan putranya sendiri yaitu Raden Patah. Tapi, itu masih legenda atau cerita rakyat yang belum bisa dipastikan kebenarannya.
Yang unik dari Pantai
Ngobaran adalah pantai yang sering digunakan untuk melakukan
berbagai ritual keagamaan. Di kawasan pantai ini terdapat masjid yang
berdiri berdampingan dengan pura yang menghadap ke arah pantai. Sungguh, hal ini menggambarkan kebhinekaan dan kerukunan masyarakat Indonesia. Tapi mengapa sekarang banyak kerusuhan dan keributan hanya karena perbedaan? #gagalpaham
Ngobaran berada di atas tebing, so jangan coba-coba turun ke bawah ya. Sangat beresiko dan berbahaya. Di sisi tebing juga sudah ada papan peringatan agar pengunjung berhati-hati, karena mudah longsor.
Jika kamu sudah puas melihat lautan biru di balik stupa-stupa mirip Candi Borobudur, yuk beralih ke Pura di sebelah timur. Jalan kaki menyusuri pinggir tebing yang rindang. Sangat berbeda dengan saat kita berdiri diatas tebing yang panas tadi.
Gimana gaes, tertarik mau kesini? Yuk mendekat ke pura dulu ya. Kalau hanya untuk foto, selfi bisa di depan pura tapi pengunjung dilarang masuk ke dalam Pura. Jadi, tetep hargai keberadaan pura dan jangan masuk tanpa ijin.
Jika kamu pengen bawa oleh-oleh, jangan berharap banyak. Katanya sih banyak landak goreng tapi pas saya kesana, tidak banyak warung yang buka. Hanya beberapa warung yang menyediakan makanan ringan dan minuman. Mungkin saat hari libur lebih ramai dan banyak barang yang bisa kamu dapatkan.
Gimana gaes, kapan piknik ke sini? Ajak-ajak ya ^-^
wah pernah mau kesini tapi kesasar hehe
ReplyDeletekapan ya kesana.. jalan-jalan di monumen bersejarah sekaligus menikmati keindahan pantai
ReplyDeletewuahhhh patut dicoba nih, udah lama aku gak menjelajah ke daerah tengah dan timur jawa
ReplyDeleteWah harus main nih ke gunung kidul, biar bisa ke pantai ngobaran ini
ReplyDeleteLho, sekarang sudah nggak boleh turun ke pantainya po, Mbak?
ReplyDeleteTapi spot yang paling aku suka di Ngobaran adalah masjid kecil berlantai pasir yang menghadap ke selatan. Di bawahnya ada pantai kecil yang sepiiii bianget. Serasa private beach.