Menuju Nusa Penida Bersama Mola-Mola Express




“Piknik ke Bali enaknya kemana ya? Bosen ah kalau cuma ke Kuta atau Sanur doang”

Ehm, kalau ada yang bertanya gitu sini saya bantu jawab  “Gimana kalau ke Nusa Penida saja, dijamin pulaunya canteek, secanteek saya”

“Kalau Nusa Penida cantik saya percaya mbak, tapi kalau jenengan sing cantek, embohlah yow

Wooooo, njaluk dikeplak og

***

Sobat Piknik, kali ini saya mau cerita tentang  piknik saya ke Pulau Nusa Penida tempo hari. Bukan sekedar beberapa hari sebelum tulisan ini tayang ya, tepatnya sih di bulan Desember yang lalu.
Akhir tahun menjadi waktu yang tepat untuk berlibur bersama teman-teman kantor.  Kerjaan kelar, semua deadline  selesai, ada waktu untuk bisa pergi bersama dan bisa jalan-jalan tanpa memikirkan berbagai tanggungan. Kalau saya pribadi sih tetep mikir tanggungan. Tanggungan kreditan panci bolong. LoL


Ada beberapa destinasi yang kami tuju saat ke Bali kemarin, dari Tanah Lot, Desa Penglipuran dan Eksplore Nusa Penida seharian. Dua destinasi kami cancel karena faktor cuaca. Hujan terus saja mengguyur bumi dewata sehingga kami yang jauh-jauh datang dari Jogja belum puas menikmati Pulau Bali.

Gunakan Jasa Travel Agen Kalau Mau Praktis
Suasana di dalam kapal sesaat setelah penumpang naik


Nusa Penida secara geografis terletak di sebelah tenggara Bali yang dipisahkan oleh Selat Badung. Meskipun pulau tersendiri tapi secara administratif Nusa Penida merupakan wilayah Kabupaten Badung. Jarak dari Bali menuju ke Nusa Penida menggunakan kapal cepat sekitar 45 menit perjalanan.  Tidak begitu jauh sih tetapi jika kita tidak menginap disana dan ingin mengunjungi semua obyek wisata di Nusa Penida pastikan kamu berangkat pagi-pagi, sebisa mungkin menyebrang menggunakan  kapal pertama.

Kawasan pantai Sanur

“Setengah delapan sudah berada dimobil ya bapak ibu semua, jangan sampai telat karena bisa tertinggal kapal” pesan saya pada teman-teman kantor sebelum mereka istirahat malam.  

Pukul setengah delapan kami semua sudah selesai sarapan dan bersiap menuju ke Sanur.  Untuk menuju ke Nusa Penida bisa dari Pelabuhan Sanur  dan Pelabuhan Tribhuana Kusamba di Klungkung.

Kami memilih pelabuhan yang terdekat dari hotel yaitu Sanur. Untuk memudahkan semua urusan wisata saya menggunakan jasa travel agen yang  akan mengantar kami berkeliling Nusa Penida. Dari tiket fast boat hingga urusan perut semua sudah  ditangani sama @Nusapenida_vacation.

Banyak kapal cepat yang bisa kamu pilih dari Angel Bilabong Cruise, Maruti Express, Idola Express, Mola-Mola, Crown Fast Cruise dan Dwi Mangunggal Fast Boat. Kalau saya sih manut saja karena sudah dipesenin sama travel agennya. 

“Mbak jangan lupa jam 8 sudah berada di Sanur, langsung saja ke Mola Mola Express bilang saja rombongan dari Jogja"  'bli Putu dari Nusapenida_vacation berulangkali mengingatkan saya akan jam keberangkatan kapal cepat dan memastikan jangan sampai terlambat.



Sesampai di Sanur kami bergegas ke Mola-Mola Express, lokasi berada di dekat pelabuhan Sanur, ternyata loket penjualan tiket fast boat terpusat disatu tempat, berada di pinggir pelabuhan. Loket tiket berjajar dan letak Mola-Mola da di paling ujung, jadi deh jalan kaki dulu. Olahraga biar betis makin besar cuy.



Harga tiket yang kapal Mola-Mola saya agak lupa karena nggak beli langsung juga, mungkin  sebesar 50 ribu rupiah. Jika tanpa travel agen kita juga bisa langsung beli on the spot kok, tinggal sesuaikan waktunya saja dan bisa naik kapal apa saja. Harganya juga hampir sama. Cuma, takutnya di peak season bisa kehabisan tiket  jika nggak pesen dulu.






Sembari menunggu kapal berangkat, kita bisa duduk duduk di stand ticketing atau berkeliling melihat kesibukan di Sanur. Setiap kapal yang akan berangkat terlebih dulu akan diumumkan lewat pengeras suara, begitupun ketika Mola-Mola Ekspress siap berangkat, himbauan untuk segera ke kapal terdengar begitu jelas. Petugas yang jual tiket mengantar kami menuju ke kapal.

 

Amankan Barang Kamu Saat Menyebrang Menuju Kapal



Jauh-jauh hari saya sudah berpesan sama teman-teman jika naik ke kapal harus jalan kaki agak ke tengah jadi siapin baju ganti dan amankan barang-barang biar tidak basah. Dari beberapa foto yg saya lihat memang hampir semua kapal berlabuh agak ke tengah jadi kita harus jalan kaki berbasah-basahan. Kalau menurut saya sih untung-untungan ada beberapa kapan yg bisa agak ke pinggir, tetap basah sih tapi Cuma sampai bawah lutut. Nah, kemaren si kapal jauh nih dari bibir pantai, saya sudah prepare pake celana pendek dan tas saya naikin jangan sampai terkena air. Beberapa teman saya agak kerepotan membawa barang, pada sibuk naikin celana meskipun akhirnya tetep basah. Pelabuhan di Sanur tidak ada dermaganya sehingga bagaimanapun jalan kaki dan berbasah-basahan adalah solusinya.

Kapal yang saya naiki terisi penuh bahkan bisa dibilang sedikit overload, ada beberapa anak muda yang tidak kebagian tempat duduk dan disarankan oleh petugas kapal naik di atas dek kapal. Satu kapal terisi sekitar 30-40 orang, sepertiga dari penumpang merupakan wisatawan asing. Nusa Penida memang menjadi destinasi unggulan para bule, mungkin lebih menantang dan tempatnya masih sepi. Bagi turis domestik mungkin lebih suka explore pantai lain di Bali karena untuk menuju ke Nusa Penida memang butuh daya extra.

Tepat setengah sembilan kapal bertolak dari Sanur dan mari berdoa. Bagi yang jarang naik kapal atau belum pernah sama sekali mungkin agak parno juga ya menyebrangi lautan gini. Saya sudah beberapa kali naik kapal feri yang tentunya kapal sangat besar dan nggak begitu goyang saat terkena ombak. Biasanya saya happy saja naik kapal, mau perahu, speed boat terlebih kapal besar. Tetapi saya agak trauma dengan perjalanan dari Pantai Bangsring menuju Pulau Tabuhan Banyuwangi sebelumnya. Hanya menggunakan perahu mesin kecil dan ombak begitu besar saat perjalanan pulang. Terhitung 4 sampai lima kali kami ( saya suami dan anak-anak) terhantam ombak besar hingga kuyup dan rasanya nyawa sudah diujung tanduk.



Jejer bu Camat yang takut naik kapal (kapan aku dadi camat yo :)

Sesudah mengambil beberapa gambar saya memilih memejamkan mata selama perjalanan di atas kapal Mola-Mola Express, meskipun saya tidak bisa tidur dan memilih berdoa Rosario dalam hati. Beberapa teman saya juga anteng saja, mereka tidak berani menengok ke samping kanan kiri, takut lihat air, kata mereka.

Beberapa orang yg duduk didepan terdengar tertawa dan berteriak saat kapal menabrak ombak. Jeder. Jeder. Mungkin begitu suaranya. Hampir mirip naik speed boat lah, kapal seperti terbang dan sesekali menghantam ombak. Beruntung kami duduk di belakang karena duduk didepan sensasi terbangnya lebih terasa.


Buat kamu yang mabuk laut jangan lupa minum antimo terlebih dulu, hempasan saat kapal menabrak ombak cukup membuat perut terkoyak-koyak. Rasanya seperti naik ayunan dan didorong begitu cepat dan ketika meluncur kebawah rasanya, asoiii.

Saya yang terbiasa cuek, sejak kejadian di Pulau Tabuhan jadi lebih perduli dengan hal kecil seperti menanyakan dimana pelampung diletakkan pada petugas kapal Mola-Mola. Ternyata pelampung berada di bawah kursi sehingga jika dibutuhkan penumpang bisa langsung mengambil dengan cepat.

Saya tidak menyangka jika pertanyaan saya membuat beberapa teman terutama yang didekat saya ketakutan. Sampai di darat mereka baru curhat jika dari awal sudah takut lihat ombak besar ditambahi saya tanya tentang pelampung. "Rasanya pengen cepat sampai didarat saja", kata mereka.

Angin gede bikin poni inces beranntakan euy. Dibelakang para penumpang sibuk turun dengan bawaan masing-masing
Dari beberapa artikel perjalanan dari Sanur menuju Nusa Penida ditempuh selama 30 menit, tapi dari kapal berangkat sampai di menit ke 30 kok belum nyampe-nyampe. Saya merasa lega ketika sudah melihat pulau didepan mata, ternyata salah, itu bukan Nusa Penida tetapi Nusa Lembongan. Baru di menit ke 40 kapal bersandar di pelabuhan Sampalan.



Rasanya lega sudah sampai dengan selamat di Pulau Nusa Penida. Meskipun sama-sama pelabuhan tradisional di Sampalan sudah ada dermaga sederhana. Setidaknya penumpang bisa turun dari kapal tanpa basah-basahan. Pasir putih dan air laut yg biru sekejab menghipnotis saya, rasanya sudah tak sabar melihat indahnya Nusa Penida.

ini baru pelabuhan, belum sampai diobyek wisatanya

Kamu penasaran kami kemana saja selama di Nusa Penida? Tunggu tulisan selanjutnya ya sobat piknik. Tapi kamu bisa lihat video perjalanan kami selama di Nusa Penida kok. Cekidot ya.



Kontak Nusa Penida Vacation:
IG :@nusapenida_vacation , hubungi saja nomor WA yang tercantum, bli Putu bakal langsung membalas pesan kamu.

Comments